Selasa, 16 Desember 2014

Madu (Raja Segala Obat)

Madu (Raja Segala Obat)

Madu
Madu lebah merupakan makanan yang paling sering disebut dalam Al Quran dan Hadis. Dijelaskan dalam keduanya, madu dapat dimanfaatkan dalam menyembuhkan berbagai penyakit (An Nahl, 68-69). 
Beberapa riwayat hadis yang meyebutkan keutamaan madu adalah sebagai berikut :
“Allah benar, dan perut saudaramu yang salah, maka minumilah madu!” (HR Bukhari dan Muslim).  “Siapa yang minum madu selama tiga hari tiap  bulan, maka ia tidak tertimpa bala penyakit yang berat” (Ibnu Majah). “Tetapilah kalian akan dua obat yang menyambuhkan, yakni madu dan Alquran” (HR Ibnu Majah). “Jika ada suatu kesembuhan pada obat-obat kalian, maka itu ada diantaranya pada minuman madu” atau dalam riwayat lain, “Nabi menyukai manisan dan madu” (HR Bukhari).

Adakah diantara kita yang mengetahui bahwa madu dapat digunakan untuk merendam daging agar daging yang direndam dapat awet sampai tiga bulan? Sebagai pengganti formalin alami guna mengawetkan tubuh mayat? Demikian juga dengan mentimun, labu, dan buah-buahan agar segar dan tidak cepat busuk? Secara ringkas, beberapa ulama seperti Muwafaq al Baghdadi menyebutkan “Madu efektif dalam membersihkan kotoran-kotoran dalam pembuluh  dan usus, melancarkan ekskresi (BAB), menyegarkan tubuh baik diminum, dioleskan, atau dicampur. Hal ini karena madu kaya akan polifenol, yakni satu jenis antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan radikal bebas yang bisa memicu penyakit berat seperti kanker dan penyakit jantung. Madu mengandung aneka zat gizi seperti karbohidrat , protein, asam amino, vitamin, mineral, dll. Bahkan dari hasil penelitian ahli gizi dan pangan, madu mengandung karbohidrat yang paling tinggi di antara produk ternak lainnya; susu, telur, daging, keju, dan mentega. Yaitu sekitar 82,3% lebih tinggi. 

Madu memiliki komponen kimia yang memiliki efek koligemik yakni asetilkolin. Asetilkolin berfungsi untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi tekanan darah. Setiap 100 gram madu murni bernilai 294 kalori. Dengan kata lain, tiap 1000 gram madu murni setara dengan 50 butir telur ayam atau 5,675 liter susu atau 1680 gram daging. Dari hasil penelitian terbaru didapat bahwa zat-zat atau senyawa yang ada di dalam madu sangatlah kompleks, yaitu mencapai 181 jenis .

“Madu adalah makan nutrisi, obat mujarab, minuman sehat, manisan lezat, dan selai yang nikmat”. Berikut secara ringkas khasiat umum dari madu yang digunakan sebagai therapi:
  1. bila diminum dalam keadaan panas dicampur minyak mawar, berkhasiat mengobati gigitan binatang. Madu dipercaya sebagai anti-inflamasi yang berguna mengurangi rasa gatal dan mengurangi alergi.
  2. jika dioleskan pada tubuh yang berkuman dan berpenyakit, dapat membunuh kuman sekaligus telurnya (sumber penyakitnya). Biasanya madu digunakan untuk penyembuhan bekas luka, jahitan operasi, luka sayatan, terbakar, sariawan, dll.
  3. memanjangkan rambut dan menghaluskannya.
  4. sebagai celak yang menhilangkan kotoran dan bercak hitam pada mata
  5. meredakan gangguan pencernaan
  6. memutihkan gigi apabila dipakai untuk bersikat
  7. mengobati jerawat di wajah, dada, dan punggung
  8. obat tetes mata : katarak, plus atau minus, terkena radiasi komputer, radiasi sinar matahari, radiasi sinar las dan masih banyak lagi.

Khasiat dan Manfaat Madu berdasar kelompok usia
Manfaat madu dapat digunakan oleh segala tingkatan usia
  1. Janin : Madu dapat memperkuat kondisi janin yang lemah dalam kandungan (rahim).
  2. Ibu hamil : Madu membantu menjaga stamina dan kesehatan selama mengandung bayi. Juga membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan .
  3. Bayi : Madu membantu perkembangan otak bayi. Setiap harinya, otak bayi terus berkembang sampai dengan ia usia 5 tahun. Untuk itu ia membutuhkan gizi yang tinggi. Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat terkait dengan kecerdasan pikiran (IQ) dan kecerdasan mental (EQ) .
  4. Anak-anak : Madu membantu meningkatkan nafsu makan. Hal ini dikarenakan adanya unsur vitamin B yang lengkap. Dengan begitu, anak menjadi tumbuh sehat, lincah, dan riang serta tahan penyakit. Madu juga dipercaya menyembuhkan batuk balita pada malam hari dan radang tenggorokan orang dewasa pada umumnya.
  5. Remaja : Khasiat madu pada akil baligh remaja membuat tumbuh sangat cepat. Gizi yang baik dan teratur akan membuat pertumbuhan tubuh menjadi sempurna.
  6. Dewasa : Tingkat kelelahan dan pekerjaan yang menumpuk mengakibatkan stress sehingga tubuh menjadi lemah dan mudah terserang penyakit. Dalam hal ini para pekerja pabrik yang bekerja keras seharian penuh (long shift) tanpa zat gizi yang memadai rawan terjangkiti penyakit seperti thypus, radang, serta infeksi bakteri lainnya. Maka dalam hal ini, madu adalah makanan tambahan yang terbaik.
  7. Lanjut Usia : Madu adalah makanan terbaik yang sangat diperlukan bagi manula. Karena madu adalah sumber energi dan gizi yang dapat diserap langsung oleh tubuh, di mana pada usia tersebut organ pencernaan kita sudah mulai berkurang fungsinya.


Jenis madu :
Berdasarkan hasil penelitian para ahli dan pengalaman masyarakat pengguna madu setiap jenis madu dari sumber nektar yang berbeda memiliki khasiat yang agak berbeda pula. Dintara khasiat dan manfaat dari madu yaitu :
  1. Madu Kapuk, berkhasiat untuk menigkatkan daya tahan tubuh, menambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan, menyembuhkan luka bakar (dioleskan pada bagian yang terluka), untuk kecerdasan otak, sangat baik untuk pertumbuhan balita
  2. Madu Karet, berkhasiat untuk mengobati keputihan, mengobati gatal-gatal, mengobati alergi
  3. Madu Kopi, berkhasiat untuk mengatasi susah tidur, menigkatkan daya tahan tubuh, kecerdasan otak, menyembuhkan luka bakar
  4. Madu Klengkeng/Sonokeling, berkhasiat untuk memperlancar fungsi ginjal, memperlancar urine, mempercepat penyembuhan luka operasi, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan luka bakar, kecerdasan otak
  5. Madu Durian, berkhasiat untuk menigkatkan daya tahan tubuh, menghilangkan rasa mual, kecerdasan otak, mengatasi susah tidur
  6. Madu Rambutan, berkhasiat untuk menigkatkan daya tahan tubuh, menghilagkan rasa mual, memperlancar urine, memperlancar fugsi ginjal, mengobati sakit pinggang, mengobati sakit maag, untuk memperkuat janin bagi ibu hamil
  7. Madu Apel/Jambu Air, berkhasiat untuk menghilangkan rasa mual, baik untuk ibu hamil, memberikan kenyamanan tidur
  8. Madu Kaliandra, berkhasiat untuk meningkatkan hormon, membantu saluran pencernaan, membantu mengobati darah tinggi, memperbaiki metabolisme tubuh
  9. Madu Lokal/Multiflora/Hutan/Jambu Mete, berkhasiat untuk membantu mengobati darah tingg, mengobati sakit reumatik, menigkatkan stamina
  10. Madu Mahoni/Pahitan, berkhasiat untuk mengobati Sakit malaria, mengurangi keputihan, mengurangi asam urat, baik untuk penderita diabetes
  11. Madu Pollen (madu dan tepung sari bunga), berkhasiat untuk menigkatkan Hormon, menyuburkan peranakan, mengurangi keputihan, menghaluskan kulit, menghilangkan jerawat (dibuat masker), membantu penderita jantung
  12. Madu Super (madu, pollen, royal jelly), berkhasiat untuk menigkatkan stamina bagi yang lanjut usia, meningkatkan hormon, menyuburkan peranakan, membantu mengobati darah tinggi, membantu mengobati jantung, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, menyembuhkan luka operasi, mengendurkan sel syaraf yang teggang, menghilangkan rasa letih, menurunkan kadar kolesterol

Cara mengetes kemurnian madu :
Selama ini di kalangan masyarakat yang masih awam pengetahuannya tentang madu terdapat pendapat yang keliru mengenai cara membedakan antara madu asli dengan madu palsu. Pendapat-pendapat keliru itu diantaranya adalah :
Madu asliMadu KW
tidak dikerubungi semut
tidak mengkristal
tidak tembus jika diletakkan di atas kertas
korek api tetap menyala walaupun dicelupkan dahulu kedalam madu   
telur menjadi setengah matang jika dicelupkan ke dalam madu
dikerubungi semut
mengkristal
tembus jika diletakkan di atas kertas
tidak menyala
tetap mentah

Alasan tersebut diatas adalah hal yang sangat keliru karena madu asli juga tetap didatangi semut karena madu aslipun tetap mengandung gula. Namun kandungan gula didalam madu asli yang dominan adalah fruktosa dan glukosa. Glukosa merupakan sumber energi untuk seluruh jaringan otot. Fruktosa disimpan sebagai cadangan dalam hati untuk dimanfaatkan pada saat dibutuhkan. Kandungan gula tersebut berbeda dengan kandungan gula didalam gula pasir, gula kelapa, dan gula aren yang sebagian besar komponennya adalah sukrosa (85-90%).

Tidak jarang madu yang disimpan relatif lama akan mengkristal atau mengendap (seperti terjadi pada madu karet dan madu kaliandra) walaupun madu tersebut terjamin keasliannya. Pengendapan/ pengkristalan terjadi karena adanya perubahan kadar gula akibat proses fermentasi dan hidrolisis sukrosa oleh enzim invertase. Akibatnya, glukosa lebih tinggi dari fruktosa dengan suhu penyimpanan 18 derajat celcius dan kadar air madu yang rendah. Adapun proses pengendapan terjadi karena perbedaan berat jenis madu dari sumber nektar yang berbeda. Selain itu madu juga sering ditemukan ada yang kental dan ada pula yang encer, hal ini disebabkan oleh kadar air didalam madu yang sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca pada saat pemanenan madu itu sendiri. Dimana rata-rata kadar air madu di Indonesia berkisar antara 21 s/d 24 %, hal ini diakibatkan oleh karena iklim tropis yang ada di Indonesia yang curah hujannya masih sangat tinggi. 

Beberapa hal yang harus di ketahui mengenai madu asli :
  1. Madu asli hanya dapat diketahui dengan pasti melalui uji laboratorium, dimana madu asli pasti akan mengandung dua macam enzim yang dominan yaitu : enzim dastase dan enzim invertase. Pada perusahaan-perusahaan yang telah mendapat izin produksi akan mencantumkan keterangan produknya sehingga dapat diketahui apakah itu madu asli atau sintetis. Madu sintetis yang beredar di antaranya adalah madu melon, labu, semangka, dan kurma.
  2. Khasiat yang dirasakan oleh tubuh pada saat kita mengkonsumsi madu asli akan sangat berbeda bila dibandingkan dengan konsumsi madu palsu contohnya saja untuk penderita diabetes jika mengkonsumsi madu asli (baik sekali mengkonsumsi madu mahoni/ madu pahitan) maka gula darahnya akan tetap normal. Tapi bila yang dikonsumsi madu palsu gula darahnya akan naik.
  3. Bila dicampur dengan segelas air putih madu asli akan tetap mengental, tapi bila madu palsu akan langsung larut dengan air tersebut.
  4. Harga madu asli biasanya mahal dan tidak dijual sembarangan, namun madu palsu harganya murah dan dijual secara sembarangan di pinggir jalan.
  5. Belilah langsung di counter-counter yang terpercaya dan terjamin keaslian madu yang di jualnya.

sumber : Resep hidup sehat cara Nabi, Dr Sayyid Abdul Hakim Abdullah, Kiswah Media

Sabtu, 06 Desember 2014

Menaikkan Harga BBM: Mungkar, Zalim dan Khianat

Menaikkan Harga BBM: Mungkar, Zalim dan Khianat

 [Al-Islam edisi 731, 28 Muharram 1436 H-21 November 2014 M]
Selasa malam (18/11 2014) Jokowi–JK tanpa ragu mengumumkan kenaikan harga BBM. Harga premium dan solar naik Rp 2.000 perliter. Premium menjadi Rp 8.500 perliter dan solar menjadi Rp 7.500.
Banyak alasan palsu dibuat Pemerintah untuk membenarkan tindakannya menaikkan harga BBM itu. Hampir semuanya adalah alasan lama yang diputar ulang.
Beberapa Alasan Palsu

1.      Subsidi BBM salah sasaran.
Faktanya, menurut data BPH Migas tahun 2013, pengguna BBM bersubsidi adalah 1% transportasi laut, 2% untuk keperluan rumah tangga, 5% untuk perikanan dan sisanya 92% untuk transportasi darat. Besaran 92% transportasi darat itu terdiri dari: 40% sepeda motor, 53% mobil pribadi, 4% mobil barang (truk dan pick up) dan 3% bus (kata dan data.co.id, 6/6/14).
Pengguna mobil pribadi bukan menghabiskan 53% dari total BBM bersubsidi, tetapi 53% dari 92%, artinya hanya 48.76%. Selain itu banyak di antara mobil pribadi itu sudah tua. Banyak mobil dipakai sebagai angkutan baik angkot, minibus, disewakan, angkutan antarjemput atau lainnya; untuk sarana distribusi produk hasil UKM; bahkan untuk berjualan.
Menurut data Susenas tahun 2010, pengguna BBM sebagian besar adalah kelompok menengah bawahdan miskin 65% dan menengah 27%. Sisanya, kelompok menengah ke atas hanya 6% dan kaya hanya 2%.
Menurut data Korp Lalu Lintas Kepolisian RI, jumlah kendaraan yang beroperasi di seluruh Indonesia tahun 2013 adalah 104,211 juta unit; terdiri dari 86,253 juta unit (82,7%) sepeda motor, 10,54 juta unit (10,1%) mobil penumpang, 5,156 juta unit (5%) mobil barang (truk, pick-up dan lainnya), 1,962 juta (1,9%) mobil bus dan sisanya kendaraan khusus (Kompas.com, 14/4/2014).
Jadi pemilik mobil pribadi hanya kurang dari 10 juta (atau 50 juta jika beserta keluarganya) dari 250 juta penduduk negeri ini. Itu pun banyak di antaranya bukan mobil mewah. Alhasil, sebanyak 200 juta orang yang menikmati subsidi BBM jelas adalah rakyat biasa.
Akibat kenaikan harga BBM, semua rakyat kena dampak. Pengguna kendaraan bermotor yang jumlahnya 100 juta orang lebih adalah yang pertama dan langsung kena dampak. Rakyat yang tak punya kendaraan bermotor juga kena dampak. Pasalnya, ongkos transportasi dan harga semua barang dan jasa ikut naik. Lagi-lagi, rakyat banyaklah yang susah akibat kenaikan harga BBM.

2.                  Subsidi membebani APBN.
Faktanya, pembayaran bunga dan cicilan utang juga menyedot pengeluaran APBN. Anehnya, itu tak dianggap beban oleh Pemerintah. Pemerintah malah terus menumpuk utang. Total utang Pemerintah per 30 September 2014 adalah Rp 2.601,72 triliun. Akibatnya, APBN tiap tahun jebol untuk membayar cicilan pokok dan bunga. Januari sampai September 2014 pembayaran bunga mencapai Rp 103,352 triliun dan cicilan pokoknya Rp 170,062 triliun. Total Rp 273,412 triliun. Dalam pagu APBN 2014, cicilan pokok Rp 247,696 triliun dan cicilan bunganya Rp 121,386 triliun. Total Rp 368,981 triliun. Dalam APBN-P 2014, cicilan bunga mencapai Rp 135,453 triliun. Total cicilan bunga dan pokok itu mencapai sekira 16% dari APBN. Siapa yang menikmati bunga utang itu? Tentu negara-negara pemberi pinjaman seperti Jepang, AS, Kanada, dll; lembaga-lembaga donor seperti Bank Dunia, ADB, USAID; serta segelintir investor baik individu maupun perusahaan pemegang surat utang negara. Investor asing banyak menguasai surat utang negara itu.

3.                  Subsidi BBM hanya untuk kegiatan konsumtif.
Faktanya, dengan BBM dibakar menjadi asap, jutaan nelayan bisa melaut mencari ikan; jutaan petani bisa bertani menggunakan traktor; ribuan perusahaan bisa mendistribusikan barang hasil produksinya; jutaan pelajar dan mahasiswa bisa belajar ke sekolah dan ke kampus; jutaan buruh dan pegawai bisa bekerja; jutaan pekerja informal bisa mencari nafkah; dan sebagainya. Alhasil, BBM memang dibakar menjadi asap, tetapi kebanyakan demi usaha dan kegiatan produktif.

4.                  Subsidi BBM menghambat pembangunan.
Pemerintah beralasan, karena subsidi BBM, anggaran pembangunan menjadi sangat kecil. Padahal masalah itu bisa dipecahkan tanpa menaikkan harga BBM. Selain penghematan dari sisi pengeluaran (misal: aparatur negara tidak rapat di hotel, cukup memakai fasilitas milik Pemerintah), masih banyak cara lain tanpa menaikkan harga BBM. Satu contoh, saat ini Pemerintah menjual gas Tangguh ke Fujian Tiongkok dengan harga US$ 8 per MMBTU (energinya setara 29 liter solar) sejak Juli 2014 lalu. Sebelumnya, sejak dibuat kontrak penjualan jangka panjang tahun 2003 semasa Presiden Megawati, harga jualnya hanya US$ 3 per MMBTU, lalu naik menjadi US$ 5 per MMBTU sekitar tahun 2007. Gas yang sama dijual ke Korea Selatan US$ 4 per MMBTU. Harga itu lebih rendah dari harga pasar, tetapi lebih tinggi dari harga jual ke PLN US$ 10 per MMBTU. Andai Pemerintah mau kerja keras dan mau mencabut subsidi ke Tiongkok, Korsel, Jepang dan AS itu, lalu gas produksi dalam negeri dari Tangguh, Blok Mahakam dan lainnya dijual ke PLN meski seharga US$ 10 per MMBTU, akan dihemat dana hingga seratus triliun. Jumlah ini sama dengan hasil dari menaikkan harga BBM. Dengan begitu pembangunan bisa jalan tanpa menaikkan harga BBM.
Dari sisi pendapatan, andai Pemerintah mau kerja keras mengelola sendiri berbagai kekayaan alam yang ada di negeri ini (migas, tambang, dsb), niscaya akan didapatkan pemasukan ribuan triliun setiap tahun.

5.                  Dana kompensasi bisa mengurangi jumlah orang miskin.
Pemerintah sepertinya menganggap enteng dampak kenaikan harga BBM. Hanya tiga bulan. Setelah itu akan normal. Begitu kata JK. Apalagi untuk rakyat miskin disiapkan kompensasi tiga “kartu sakti” yaitu: Kartu Indonesia Sehat (KIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Padahal selama ini setiap harga BBM naik juga disertai dengan kompensasi serupa. Faktanya,menurut data BPS 2013, setelah kenaikan BBM pada September 2013, jumlah penduduk miskin 28,55 juta orang (11,47%), bertambah 0,48 juta orang dari angka Maret 2013. Dampak harga BBM naik tahun 2005, penduduk miskin bertambah dari 35,10 juta menjadi 39,10 juta orang pada tahun 2006. Alhasil, saat BBM dinaikkan, yang paling menderita adalah rakyat miskin.

Alasan Sebenarnya
Alasan sebenarnya di balik tindakan Pemerintah menaikkan harga BBM tidak lain demi menyempurnakan agenda liberalisasi di sektor migas sekaligus demi memenuhi kemauan pihak asing. Menurut ekonom Utama Bank Dunia perwakilan Indonesia Jim Brumby, skenario ketiga yang ditawarkan Bank Dunia adalah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar 50 persen. Artinya, premium menjadi Rp 8.500 perliter. Karena Indonesia akan menggelar Pemilu pada April dan Juli 2014, menurut dia, menaikkan BBM itu bisa dilakukan pemerintahan selanjutnya yang akan dilantik bulan Oktober 2014 dengan melakukan perubahan anggaran dalam APBN-P (Sinarharapan.co.id, 19/3/2014).
Nyata sekali, pencabutan subsidi, termasuk subsidi BBM, adalah kebijakan yang didiktekan oleh IMF, Bank Dunia dan lembaga interasional lainnya. Tindakan menaikkan harga BBM tidak lain untuk menyempurnakan liberalisasi sektor hilir (sektor niaga dan distribusi) setelah liberalisasi sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi). Liberalisasi migas adalah pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada swasta (asing) dan pengurangan peran negara. Kebijakan ini jelas sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat yang notabene pemilik sejati sumberdaya alam. Liberalisasi itu dilakukan untuk memenuhi tuntutan pihak asing. Begitulah wajah asli Pemerintah: tega menyengsarakan rakyatnya asal demi menyenangkan ‘tuan’-nya yakni IMF, Bank Dunia dan lembaga internasional lainnya.

Tindakan Mungkar
Tindakan menaikkan harga BBM jelas mungkar, menyalahi syariah, tidak mengikuti petunjuk dari Allah dan Rasul saw. Pasalnya, Islam menetapkan migas dan sumberdaya alam (SDA) adalah milik seluruh rakyat yang harus dikelola langsung oleh negara, lalu seluruh hasilnya dikembalikan kepada rakyat. SDA dan Migas sebagai milik umum tidak boleh diliberalisasi dan diserahkan penguasaannya kepada swasta apalagi pihak asing.
Tindakan menaikkan harga BBM juga mengandung unsur kebohongan, pengkhianatan dan kezaliman terhadap rakyat.

Tak Boleh Diam
Menyikapi semua itu, kaum Muslim tak boleh diam, apalagi sampai membenarkan kezaliman itu. Rasul saw. pernah bersabda kepada Kaab bin Ujrah:
«أَعَاذَكَ اللهُ يَا كَعْبَ بْنَ عُجْرَةٍ مِنْ إِمَارَةِ السُّفَهَاءِ. قَالَ: وَ مَا إِمَارَةَ السُّفَهَاءِ؟ قَالَ: أُمَرَاءٌ يَكُوْنُوْنَ مِنْ بَعْدِيْ لاَ يَهْتَدُوْنَ بِهَدِيِّيْ وَ لاَ يَسْتَنُوْنَ بِسُنَّتِيْ فَمَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَ أَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُوْلَئِكَ لَيْسُوْا مِنِّيْ وَ لَسْتُ مِنْهُمْ وَ لاَ يَرِدُوْنَ عَلَى حَوْضِيْ وَ مَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَ لَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَأُوْلَئِكَ مِنِّيْ وَ أَنَا مِنْهُمْ وَ سَيَرِدُوْنَ عَلَى حَوْضِيْ »
“Kaab bin Ujrah, semoga Allah melindungi kamu dari para pemimpin bodoh.” Kaab bertanya, “Siapa pemimpin bodoh itu?” Rasul saw. bersabda, “Mereka adalah para pemimpin sesudah aku. Mereka tidak mengambil petunjukku dan tidak mengikuti sunnah (jalan)-ku. Siapa pun yang membenarkan kebohongan mereka dan menolong kezaliman mereka bukanlah bagian dari aku dan aku pun bukan bagian dari mereka. Mereka tidak akan masuk ke telagaku. Sebaliknya, siapa pun yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak menolong kezaliman mereka adalah bagian dari aku dan aku pun bagian dari mereka. Mereka akan masuk ke telagaku.” (HR al-Hakim).
Tindakan menaikkan harga BBM jelas merupakan kemungkaran. Terhadap kemungkaran, kaum Muslim tak boleh diam. Mereka wajib berusaha menghilangkan kemungkaran itu dengan berbagai cara sesuai kemampuan dan sesuai tuntunan syariah. Jika tidak maka akibat kezaliman itu akan menimpa semua orang, baik yang zalim maupun yang shalih (Lihat: QS al-Anfal [8]: 25).
Lebih dari itu, negeri ini dirundung banyak masalah. Semuanya akibat penerapan ideologi kufur, yakni Kapitalisme-sekular. Solusinya hanya dengan kembali pada al-Quran dan as-Sunnah. Caranya dengan menerapkan syariah secara total di bawah sistem Khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah.
Alhasil, seluruh kaum Muslim wajib memperjuangkan penegakkan kembali Khilafah yang akan menerapkan syariah secara kaffah.

WalLâh a’lam bi ash-shawâb[]

++KENANGAN MEMOAR AKTIVIS HIZBUT TAHRIR YANG BARU BERUMUR 16 TAHUN++





++KENANGAN MEMOAR AKTIVIS HIZBUT TAHRIR YANG BARU BERUMUR 16 TAHUN++

Berikut ini adalah peristiwa yang menimpa saya selama berada dalam penjara Otoritas yang zalim dan biadab:

Setelah menyebarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir berjudul, “Otorita Palestina Yang Tunduk Kepada Yahudi Menculik Dan Mengadili Para Aktivis Hizbut Tahrir“, pada hari Sabtu, 23/1/2010, saya pulang ke rumah. Dan sebelum saya sampai, aparat keamanan Abbas sudah sampai duluan di rumah. Mereka menyerahkan pemberitahuan kepada ayah saya. Surat pemberitahuan itu berisi, “Anda harus datang ke kantor investigasi kota“. Namun saya tidak menghiraukannya, dan saya pun tidak memenuhi permintaan mereka.

Dua hari kemudian, tepatnya pada hari Senin, 25\1\2010 datang ke rumah saya pasukan militer untuk menangkap saya. Sementara kemarahan tampak sekali pada diri mereka. Secara kebetulan, salah satu dari mereka ini terjatuh pada saat pengepungan rumah, dan pada saat itu pula, pemimpin mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka datang untuk menangkap saya.

Ketika itu saya tidak dalam kondisi siap, saya tidak mengenakan pakaian selain pakaian biasa, dan saya tidak memakai sepatu. Lalu, saya meminta kepada mereka untuk memakai sepatu dulu. Namun, anggota pasukan yang pada marah itu, menolak permintaan saya, bahka mereka menyeret saya ke mobil. Melihat perlakuan biadab mereka ini, maka saya mulai menghardik mereka, dan menyebutnya dengan kata-kata yang memang pantas untuk kebiadaban mereka. Mereka semakin memukuli saya, dan saya pun semakin keras menghardik merekak.

Dan, kemudian mereka memasukkan saya ke dalam mobil. Selama di dalam mobil, mereka tidak henti-hentinya memukili saya, dengan tangan, kaki, dan gagang senapan mereka. Karena terlalu sakit, maka saya pun menjerit, “Cukuplah Allah bagi saya, dan Dia sebaik-baik wakil dalam melawan kalian,” “Cukuplah Allah bagi saya dalam melawan setiap orang zalim, dan mereka yang murtad.” Namun mereka semakin marah dan jengkel, serta pukulan mereka semakin keras, sehingga mereka mendaratkan gagang senjatanya ke kepala saya, punggung saya, kedua kaki saya, dan kedua tangan saya.

Kemudian mereka membawa saya masuk ke dalam markas keamanan mereka. Saya dipertemukan dengan Direktur Pusat. Dan kemarahannya terlihat jelas di wajahnya. Ia langsung menyemprot saya dengan pertanyaan, “Mengapa Anda tidak segera datang, padahal telah sampai pemberitahuan kepada Anda mengenai keharusan Anda datang di markas ini?Apakah Anda hendak meremehkan Otoritas?” Saya tidak menjawabnya. Kemudian ia mulai menanyakan saya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:

“Apakah Anda mengakui Otoritas?”

“Saya tidak akan pernah mengakui legitimasi Otoritas selamanya!” Ia pun semakin marah pada saya.

“Apakah Anda menyebarkan nasyrah atau publikasi?”

“Saya tidak menyebarkan, dan seandainya Anda memberi saya kesempatan, niscaya saya sebarkan. Namun, sayang sekali Anda tidak memberi kesempatan itu pada saya!”

“Siapa yang memberi Anda nasyrah atau publikasi itu?”

“Tidak seorang pun yang memberi nasyrah atau publikasi itu kepada aya.”

Kemuadian, ia kembali lagi ke pertanyaan semula.

“Mengapa Anda tidak mengakui legitimasi Otoritas?”

“Karena Otoritas ini dibentuk berdasarkan kesepakatan Oslo, sementara kesepakatan Oslo batal demi hukum (menurut syariah islam). Sebab, berdasarkan kesepakatan itu, justru Otoritas telah menyerahkan Palestina kepada Yahudi, dan ini merupakan perbuatan haram. Sehingga setiap yang dibangun di atas sesuatu yang haram, maka ia juga haram, dan tidak sesuai syariah (ilegal). Oleh karena itu, bagaimana mungkin saya mengakui legitimasi sesuatu, sementara Allah tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang sah, dan bagaimana mungkin saya menentang perintah Allah.”

“Kemudian lihatlah tindakan Otoritas Anda, yang melakukan koordinasi keamanan dengan Yahudi; mengejar setiap orang yang ikhlas; sementara kondisi Anda sekarang justru Anda lebin mengutakana berdamai dengan Yahudi dan menjaga keamanannya, dari pada memerangi negara Yahudi, menendangnya, dan mencabut pemukiman dari akarnya, bahkan Anda menerima pembekuan pembangunannya hanya untuk sementara saja; lalu Anda mengabaikan pengembalian para pengungsi ke rumah mereka, bahkan Anda menjadikannya hanya hak untuk kembali, yang bisa saja diganti dengan kompensasi; dan setelah Anda menembaki (memerangi) Yahudi, justru Anda sekarang menandatangani perjanjian di mana Anda melarang setiap orang menembaki (memerangi) Yahudi, bahkan tidak hanya melarangnya tetapi juga menangkapnya, memenjaranya, dan tidak jarang hingga Anda membunuhnya. Kemudian, Anda menginginkan saya mengakui legitimasi semua ini, bodoh benar!!”

Ia semakin marah bahkan hingga batas yang tidak wajar. Ia tidak lagi menanggapi argumen dengan argumen, sebaliknya ia menghardik dan berteriak dengan mengeluarkat kata-kata kotor, menghina dan mencaci Hizbut Tahrir, para aktivisnya, dan amirnya. Sehingga saya tidak lagi menemukan kata-kata yang lebih buruk untuk menanggapinya.

Tidak lama kemudian, ia memanggil para algojonya. Mereka mendudukkan saya di atas kursi. Dan ia pun kembali menampari saya beberapa kali. Sementara para algojonya menjadikan tangan saya di belakang kursi, dan menariknya dengan kuat, hingga saya merasa bahwa tangan saya hampir patah. Ia berteriak, “Apakah Anda mengakui legitimasi Otoritas?” Saya juga berteriak, “Tidak! Saya tidak akan pernah mengakuinya!” Kemudian saya katakan kepadanya, “Bagaimanapun usaha Anda mengintimidasi saya dan memukuli saya, semua sia-sia saja. Sebab, saya tidak akan pernah mengakui legitimasi Otoritas, dan tidak akan pernah keluar dari Hizbut Tahrir, yang merupakan denyut nadi darah saya, bahkan seandainya Anda memotong pembuluh darah saya, niscaya Anda akan melihat darah murni Hizbut Tahrir yang mengalir, dan sekali lagi saya katakan bahwa saya tidak akan pernah keluar dari Hizbut Tahrir, sebab Hizbut Tahrir ada di atas kebenaran, sementara Anda ada di atas kebatilan dan kesesatan, pemikirannya benar dan metodenya sesuai syariah.”

Kemudian pemukulan berhenti, dan saya pun diseret ke ruang investigasi, yang tampak tenang. Lalu, diajukan kepada saya beberapa pertanyaan, tentang nama saya, umur saya, alamat rumah saya, apa yang saya lakukan, dan apakah saya aktivis Hizbut Tahrir atau bukan. Saya menjawab semua pertanyaan itu. Kemudian, ia bertanya tentang penyebaran nasyrah (publikasi). Saya jawab, “Saya tidak melakukan, seandainya Anda memberi saya kesempatan, niscaya saya lakukan.” Kemudian, ia bertanya pada saya tentang siapa yang memberikan nasyrah (publikasi) itu pada saya. Saya tidak menjawab apa yang ia tanyakan.

Setelah selesai investigasi itu, kemudian saya dimasukkan ke dalam ruang tahanan. Dan pada akhir malam, Direktur Pusat datang ke ruang tahanan didampingi pasukan pengawal untuk menanyakan tentang pengakuan saya atas legitimasi Otoritas. Namun jawaban saya tidak berubah. Kemudian, ia bertanya pada saya, “Apakah Anda yakin dengan apa yang ada dalam nasyrah (publikasi) itu?” Saya mengatakan kepadanya, “Saya sangat yakin seyakin-yakinya, bahkan saya meyakinkan setiap hurup sekalipun yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir sejak 1953. Sehingga bagaimanapun usaha Anda pada saya, dan Anda menyiksa saya, maka Anda sama sekali tidak akan pernah mampu menggoyah dan mengalahkan keyakinan saya.” Mendengar itu, wajahnya tampak merah dan sangat marah. Kemudia, ia dan para pengawalnya memukuli saya berkali-kali dengan keras.

Dan pagi harinya, mereka memindah saya ke Markas Besar Investigasi di kota al-Kholil (Hebron). Ketika kami sampai di sana, saya meminta untuk dibawa ke tempat layanan medis. Dan sayapun benar-benar pergi ke sana. Sehingga saya berhasil bertemu ibu saya yang sedang sakit untuk meyakinkannya bahwa saya baik-baik saja. Kemudian saya berkata kepadanya, “Jangan pernah datang ke sini lagi, dan menemui seseorang di antara bajingan-bajingan di sini. Saya baik-baik saja, dan jangan khawatir tentang keadaan saya.”

Kemudian, saya dimasukkan ke ruang investigasi, lalu ia bertanya kepada saya:

“Siapa yang memberi Anda publikasi-publikasi itu? Dimana Anda menyebarkannya, dan berapa jumlahnya? Apakah Anda yakin dengannya? Mengapa Anda mencaci kami?”

Saya menjawab tidak seperti yang ia inginkan. “Saya tidak menyebarkan apa-apa. Dan Anda tidak memberi saya kesempatan untuk menyebarkannya. Sekiranya Anda memberi saya kesempatan untuk menyebarkannya, tentu saya melakukannya. Dan saya sangat yakin seyakin-yakinnya dengan isi publikasi itu; dan jumlahnya 6. Oleh katena itu, kami katakan apa yang dapat kami katakan terkait Otoritas bahwa Otoritas ini begitu rendah dan hinanya di mata kaum kafir pendudukan, mengingat satu jeeb saja di antara jeeb-jeeb Yahudi telah membuat Anda bersembunyi di markas Anda. Dan inilah faktanya, baik Anda akui atau tidak.”

Lalu, ia berkata kepada saya bahwa teman Anda, Abdullah telah mengakui tentang Anda. Ia berkata bahwa ia yang telah memberikan Anda nasyrah (publikasi) itu. Saya katakan bahwa perkataan itu sama sekali tidak benar. Dan seandainya Abdullah mengakui sekalipun, maka Anda tidak akan bisa membuat saya mengakui tentang seorang pun. Bahkan sekalipun Abdullah datang dan berkata, “Saya yang memberi Anda nasyrah (publikasi) itu”, maka saya tetap tidak akan mengakui tentang seorang pun. Untuk itu, pertemukan saya dengan teman saya supaya kita tahu siapa yang dusta. Kemudian mereka menghadirkan teman saya, dan mereka berusaha menyakinkan di anrara kita. Dimana saya melihatnya bahwa mereka berkata kepada teman saya bahwa saya telah mengakui tentang dia. Namun, justru aebuah kebenaran yang tampak ketika kami dipertemukan. Posisi mereka sungguh tersudut dan memalukan, sebab teman saya justru berkata kepada mereka, “Bahwa Anda benar-benar kaum pendusta.”

Kemudian, ia meminta saya untuk menandatangani sebuah perjanjian, namun saya menolak. Pada saat itu, ada beberapa paman saya yang datang mengunjungi saya, dan menyakinkan saya. Tampaknya mereka telah menerima sebagian dari kezaliman, yang disampaikan kepada mereka, bahwa mereka akan membebaskan saya jika saya telah menandatangani perjanjian.

Ketika pertemuan berlangsung, maka paman-paman saya berkata kepada saya, “Wahai keponakan, ingat ibumu sedang sakit karena keberadaanmu di penjara, maka janganlah kamu menambah beban dan penderitaannya. Kamu tinggal menandatangani perjanjian ini, dan pergi bersama kami.” Saya berkata kepada mereka, “Janganlah kalian menekan saya, sebab ibu saya baik-baik saja. Saya ingin kalian mendukung dan meneguhkan sikap saya, dari pada kalian menekan saya. Sungguh! Saya tidak berharap sikap seperti ini datang dari kalian! Dan ingat! Selamanya saya tidak akan pernah menandatanganinya, sekalipun saya sampai busuk di dalam penjara.” Salah seorang paman saya berkata, “Jika ini yang kamu inginkan, maka bertawakkallah pada Allah, niscaya Allah pasti melindungimu.”

Kemudian, setelah sehari, saya dipindahkan ke penjara remaja. Dan di penjara ini saya tinggal selama dua hari tanpa dilakukan investigasi apa pun, kecuali suatu usaha pada hari terakhir yang dilakukan oleh direktur penjara remaja untuk meyakinkan saya agar menandatangani sebuah perjanjian hingga akhir cerita. Namun, semuanya tidak ada yang berhasil menyakinkan saya.

Dua hari kemudian, saya dipindahkan ke Jaksa Militer di pusat kota. Dan saya tinggal bersama mereka selama tiga hari. Mereka menginvestigasi saya lebih dari sekali dan dengan pertanyaan yang sama. Salah satunya adalah pertemuan dengan Jaksa (Penuntut Umum) Militer. Di mana ia menanyakan beberapa pertanyaan kepada saya, seperti pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Namun, ia berbeda dari yang lain, sebab ia begitu tenang, sampai ia bertanya pada saya tentang sejauh mana keyakinan saya terhadap Hizbut Tahrir yang saya menjadi anggotanya. Saya menjawab bahwa saya terlah bergabung dan menjadi anggota partai yang agung, pemikirannya jelas, metodenya dikenal dan sesuai syariah; Hizbut Tahrir mengemban kebaikan islam untuk semua manusia; Hizbut Tahrir bekerja dengan sekuat tenaga dan tekad yang kuat untuk menyelamatkan manusia dari kesengsaraan; dan suatu hari nanti Hizbut Tahrir yang agung ini juga akan menjadi penyelamat bagi Anda dari kehinaan yang Anda buat sendiri. Mendengar itu, ia pun sangat marah. Dan ia mulai mencaci Hizbut Tahrir, amirnya, dan para aktivisnya. Sikapnya itu telah membakar kemarahan saya, maka saya membalasnya melebihi apa yang ia katakan. Ia semakin marah, bahkan ia mengancam kelanjutan pendidikan saya dan masa depan saya. Kemudian, ia memerintahkan penjara 15 hari bagi saya. Dan kemudian mereka membawa saya kembali ke penjara.

Kemudian mereka kembali membawa saya kepadanya. Ia mulai bersumpah dan mengancam hingga saya menandatangani perjanjian. Namun, saya tidak menanggapinya dan tidak mempedulikannya. Kemudian ia berkata, “Sungguh, saya akan memaksa Anda untuk menandatanganinya.” Saya tetap tidak mempedulikannya. Kemudian, ia memanggil 6 orang pengawalnya. Ia meminta mereka untuk mendudukkan saya di atas kursi, yang 4 orang memegang tangan kiri saya dan menariknya ke belakang punggung saya, sementara yang 2 orang berusaha menaruh pena di tangan saya, namun saya melawan dan menggenggam tangan saya erat-erat hingga pena tidak dapat masuk. Dan Alhamdulillah, mereka tidak berhasil.

Selanjutnya, datang Wakil Jaksa (Penuntut Umum), dan membawa saya ke dalam ruang yang lain. Ia mengatakan kepada saya bahwa ia tidak setuju dengan metode kekerasan yang digunakan terhadap saya untuk memaksa saya menandatangani perjanjian. Ia mulai berbicara dengan kata-kata yang manis dalam upaya untuk meyakinkan saya agar mau bertanndatangan, seperti perkataannya, “Ini bukan apa-apa, ini hanya sekedar kertas yang tidak penting.” Ia menyodorkan kertas kepada saya agar saya menandatanganinya. Saya membacanya, dan saya berkata, “Saya tidak akan pernah bertandatangan.” Kemudian, ia menyodorkan kertas lain, dengan cara lain, lalu saya katakan, “Saya tidak akan pernah bertandatangan.” Kemudian, ia berkata kepada saya, “Bertandatanganlah di atas kertas putih ini!” Saya berkata, “Subhanallah! Saya tidak mungkin menandatangani sesuatu yang tidak jelas?”

Kemudian ia menyodorkan kertas putih kepada saya, dan berkata, “Tulislah apa yang Anda inginkan, lalu tandatanganinya.” Saya merobek kertas itu. Kemudian, ia memberi saya kertas lain, dan berkata kepada saya, “Berpikirlah! Tulislah apa yang Anda inginkan, lalu tandatanganinya.” Saya pun berpikir. Lalu saya menulis di atas kertas itu teks berikut ini:

“Saya yang bertanda tangan di bawah ini, fulan bin fulan, dari kota ini, tinggal di tempat ini, diantara syabab (aktivis) Hizbut Tahrir, dimana saya begitu bangga dapat bergabung dengannya. Saya memutuskan bahwa saya akan tetap bergabung dengan Hizbut Tahrir, melakukan dakwah kepada kebaikan (Islam), amar makruf nahi mungkar, melakukan perjuangan politik, serangan pemikiran, serta akan selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan Hizbut Tahrir dan aktivitasnya, seperti masirah (unjuk rasa), dan sebagainya.” Dan kemudian saya menandatanganinya.

Ia memperhatikannya, kemudian ia tampak mengahapus beberapa hal yang aku tidak tahu maksud dari tindakannya.

Kemudian setelah itu baru ia memerintahkan untuk melepaskan saya. Mereka membawa saya ke sebuah kota yang saya tidak mengenali jalannya. Saya tidak tahu bagaimana saya pergi dan ke mana saya harus pergi. Sementara, saya tidak ada uang sama sekali untuk ongkos naik kendaraan untuk pulang kembali ke kota saya. Sehingga akhirnya Allah mengirim orang baik kepada saya untuk membantu saya pulang kembali ke rumah saya.

Inilah apa yang terjadi pada saya. Dan hanya kepada Allah, saya memohon pahala, ampunan, kesehatan, dan kekuatan